Sejumlah siswa merasa berat dengan naiknya nilai standar rata-rata lulus UN 2009, 5,50. Dalam hal ini, empat mata pelajaran; Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA/IPS, siswa SLTP dan SLTA, masing-masing harus mencapai nilai 5,50.
“Saya berharap standar lulus UN 2009, sama dengan tahun lalu. Tahun lalu saja, kakak kelas sangat kesulitan mencapai nilai 5,25. Apalagi kini yang dinaikkan menjadi 5,50,” ujar Marisa Patma, siswi MAN 1 Padang
Tak hanya itu, Marisa juga menyebutkan kesulitan dengan biaya pendidikan dan membeli buku pelajaran yang harganya sangat tinggi, sehingga ia pesimis bisa mengejar target UN. “Apalagi mengikuti bimbingan belajar untuk mendongkrak nilai. Itu hanya mimpi bagi saya. Satu-satunya upaya saya hanyalah mengikuti tambahan pelajaran dari sekolah,” ucapnya.
“Kalau SMA 10, atau SMA 1 Padang boleh lah, tapi bagi kami yang sekolah pinggiran, tentunya sulit. Prestasi seseorang kan terkait faktor ekonomi juga,” tambahnya.
Siswi lainnya, Dewi Wahyunengsih dari SMA 1 Padang juga keberatan dengan naiknya nilai rata-rata standar UN, 5,50. Kendati pasrah, ia mengaku akan berusaha mengejar target UN. “Kalau bisa standarnya sama dengan tahun lalu. Jujur saja saya takut menghadapi UN mendatang,” ucapnya.
Dewi termasuk beruntung, karena ia mengikuti bimbingan belajar di Nurul Fikri serta membeli buku-buku pelajaran yang banyak membahas soal-soal UN. Selain itu ia juga mengikuti pelajaran tambahan dari pihak sekolah.
Nadha Aulia, siswi kelas 9 SMP 1 Padang juga mengaku berat dengan target UN. Persiapan yang dilakukannya adalah membahas soal UN tahun lalu dengan teman-temannya. Ia pun lebih berkonsentrasi ketika guru menerangkan pelajaran. Ia juga selalu mengikuti tambahan pelajaran yang diberikan sekolah.
Sumber: Padang Ekspres/ (cr1)
Edisi: Sabtu, 20 Desember 2008 |