UN, 8.120 orang tidak lulus

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh arif
Senin, 26 April 2010 14:44:28 Klik: 9670
Klik untuk melihat foto lainnya...

Peserta UN pada 2010 tercatat 60.013 siswa, terdiri dari 43.750 siswa SMA atau MA dan 16.263 siswa SMK. Mereka yang tak lulus, terbagi SMA 3.464 siswa jurusan Bahasa, IPA dan IPS serta SMK 3.433 orang, MA sebanyak 1.223 orang.


Tingkat anak yang lulusan untuk SMA, SMK di Sumbar tahun ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Itu diakui Kepala Dinas Pendidikan Nasional Sumbar, Burhasman Bur.

Penurunan itu diakibatkan banyak faktor. Salah satunya akibat gempa,” kata Burhasman kepada Singgalang, di Padang, Minggu (25/4). Selain gempa, jadwal UN yang dipercepat juga mengganggu peserta UN.

Untuk SMA jurusan IPA persentase kelulusan siswa mencapai 96,95 persen tidak lulus sebanyak 459 orang, turun menjadi 2,5 persen dari tahun lalu. Untuk SMA jurusan IPS 90,39 persen dari peserta 20.768 orang, sebanyak 1.996 tidak lulus yang turun menjadi 5 persen dari tahun lalu.

Sementara bagi SMA yang memiliki jurusan bahasa dari sebanyak 64 orang peserta tidak lulus sebanyak 9 orang. Dengan tingkat kelulusan mencapai 85,94 persen.

Sedangkan, untuk Sekolah Menengah Kejuruan SMK tingkat kelulusan UN mencapai 78,40 persen dari sebanyak 16.036, tidak lulus UN sebanyak 3.433 siswa. Sedangkan, siswa Madrasah Aliyah (MA) jurusan IPA dengan peserta 1.841 sebanyak 192 orang tidak lulus dengan persentasi kelulusan mencapai 89,57 persen. Untuk jurusan IPS dengan peserta UN sebanyak 4.535 tidak lulus mencapai 1.031 orang, dengan tingkat kelulusan mencapai 77,27 persen.

“Kita akui tingkat kelulusan siswa UN tahun ini turun dari tahun sebelumnya, namun tingkat itu masih cukup baik dari daerah lain. Banyak faktor yang mempengaruhi,” sebutnya.

Naik
Meski begitu, Burhasman Bur mengaku cukup puas dengan hasil itu. Karena persentase yang lulus tapi nilai siswa naik. Untuk SMA jurusan IPA rata-rata naik dari tahun sebelumnya 41,82 menjadi 42,47. Untuk jurusan IPS tahun sebelumya 54,72 naik menjadi 56,55. Sedangkan untuk SMK juga naik dari tahun sebelumnya, 28, 44 menjadi 32,53.

Sedangkan, nilai mata pelajaran yang tertinggi untuk SMA jurusan IPA, bidang studi matematika dengan nilai 8,71 yang diperoleh siswa SMA 1 Bukittinggi. Nilai terendah 7,26 untuk mata pelajaran Bahasa Inggris dan Biologi. Sekaligus menempatkan SMA I Bukittinggi sebagai sekolah jumlah kelulusan tertinggi di Sumbar. Sedangkan untuk jurusan IPS nilai tertinggi diperoleh siswa adalah untuk mata pelajaran, matematika 8,01 dan nilai terendah untuk bidang studi Sosiologi dengan nilai 6,43.

Perubahan jadwal
Di Padang, ada sebanyak 1.518 siswa yang tidak lulus UN. Data dari Dinas Pendidikan Padang terdapat sebanyak, 184 siswa SMA Jurusan IPA dan 181 siswa jurusan IPS. Ditambah sebanyak 1.153 siswa SMK.

Untuk SMA, dari sebanyak 3.953 siswa jurusan IPA yang mengikuti UN terdapat sebanyak, 184 siswa tidak lulus UN dengan tingkat kelulusan mencapai 90,21 persen. Untuk jurusan IPS, dari 4.317 peserta, 181 siswa tidak lulus. Dengan tingkat rata-rata kelulusan mencapai 85,65 persen.

“Dari hasil ini kita belum bisa memberikan kelulusan siswa terbanyak tingkat sekolah, karena penilaian lulus itu tidak hanya hasil lulus UN, namun juga ada nilai keterampilan,” sebut Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Drs.Bambang Sutrisno,M.Pd Minggu, (25/4).

Sedangkan, jumlah siswa yang paling banyak tidak lulus adalah siswa SMK. Rata-rata kelulusan siswa 6,62. Dengan jumlah peserta 4.169, terdapat 1.153 siswa yang tidak lulus UN.

Sementara itu, nilai mata pelajaran tertinggi di Padang lulus UN untuk SMA jurusan IPA rata, 7,54. Sedangkan, untuk jurusan IPS 7,13.

“Untuk lulus UN kita memang turun dari tahun sebelumnya, karena ini adalah UN seluruh Indonesia angka itu kemungkinan bisa berubah lagi pada UN ulangan,” sebut Bambang.

Selain itu katanya, indikator menurunnya angka kelulusan siswa itu tidak berpengaruh akibat gempa. Namun, dengan dimajukannya jadwal ujian dari Mei menjadi pertengahan Maret. Hal itu mempersingkat masa belajar siswa selama 2 bulan.

“Waktu dua bulan itu tidaklah merupakan waktu yang singkat untuk menambah pembelajaran siswa. Selain itu silabus yang sudah tersusun juga tidak berjalan semestinya,”tambahnya.

Untuk menunggu hasil ujian ini menimbulkan banyak siswa merasakan deg-degan. Seperti, Adi,17, misalnya. Siswa salah satu SMA Negeri di Padang ini takut tak lululus UN. Walaupun merasa banyak mengisi jawaban soal UN dengan jawaban yang benar, Adi tetap saja cemas, takut tak lulus. Kata Adi, walaupun sudah mengisi jawaban UN dengan jawaban yang benar, nilai rendah bisa jadi mmasih berpeluang ia terima. “Siapa tahu proses mengisinya tak baik. Jadi tak terbaca komputer saat pemeriksaan,” kata Adi pada Singgalang.

Walaupun cemas menanti pengumuman kelulusan. Adi mengaku, jauh-jauh hari setelah UN, ia tidak mau terlarut dalam kecemasan. Soalnya, kata Adi siswa kelas 3 SMA selain memikirkan kelulusan UN, juga harus memikirkan tes-tes lain, seperti UMBPTN atau SNMPTN. Adi sendiri telah mendaftarkan diri untuk ikut UMBPTN dan memilih Unand sebagai salah satu universitas tujuan. Ia pun juga sudah mempersiapkan diri untuk tes masuk perguruan tinggi dengan mengulang pelajaran-pelajaran yang telah lalu.

Jangan depresi
Mengenai lulus tak lulus UN, salah seorang pengamat pendidikan Universitas Negeri Padang, Prof. Dr. Suparno, M.Pd., berharap siswa tak perlu panik atau depresi. UN ulangan, kata Suparno, dapat menjadi penyelamat siswa yang tak lulus. “Dari pada menghabiskan waktu dan tenaga untuk merenungi ketidaklulusan. Lebih baik mempersiapkan diri lebih serius untuk mengikuti UN ulangan,” ujar Suparno.

UN ulangan akan diselenggarakan 10-14 Mei mendatang.
Lagi pula, lanjut Suparno UMBPTN  memungkinkan siswa yang tak lulus pada UN utama dan UN susulan untuk tetap mengikuti tes. Asalkan siswa tersebut lulus di UN Ulangan.

Selain itu, Suparno juga berharap pengumuman hasil UN diterima tanpa curiga. Sistem pemeriksaan UN, kata Suparno, diperiksa dengan sistem komputer dengan sangat selektif.

Untuk daerah Sumbar, lanjut Suparno, UNP dan Unand menjadi tim pemeriksa untuk UN siswa Sumbar. Prosedurnya, tak ada lembar jawaban yang boleh bermalam di daerah.

Sumber:

http://www.hariansinggalang.co.id/index.php?mod=detail_berita.php&id=6413 />
(Yose/107/Septri/Putri/Ags)

 
Berita Berita Populer Lainnya